0
kau lukiskan luka dalam hatiku
diatas puing reruntuhan cintaku
kau tersenyum laksana raja
lalu kau menangis laksana rakyat jelata
kadang kau diam seribu bahasa
mematuk membeku tanpa suara


kau ciptakan api yang membara
guna membakar rasa cinta
tapi apalah guna 
hati telah membeku tanpa rasa


kau padamkan lilin saat malam tiba
namun rembulan datang menghampiri
kau taburkan garam dalam segelas kopi
namun kata maaf selalu di beri


dulu racunpun kan diminum
namun sekarang 
madu yang kau beri lebih dari racun
 kau yang mulai kau pula yang harus akhiri

Posting Komentar

Kontak

Nama

Email *

Pesan *

 
Top