Sungguh nafsu setanku ini..
tak mampu memetik suri tauladan
dari datangnya uban dan senjanya usia
yang menaakut-nakuti karena bodohnya.
tak pula dapat menyajikan perbuatan terpuji
sebagai jamuan tamu yang telah bercokol
diatas kepalaku sampai malu.
Seandainya sebelum ia datang telah mengetahui
kalau aku dapat memulyakanya,
niscaya uban yang nampak akan
kusemir dengan tetumbuhan katam.
Siapakah yang dapat mengembalikan aku dari
kesetanan?
Dengan nasehat-nasehat luhur dan sir-sir ketuhanan?
Seperti dikembalikannya kuda liar dengan kendali yang kuat.
Hai saudara!
Sekalipun tak usah kau musnahkan nafsum dengan kedurhakaan.
Karna makanan lezat dapat menguatkan kucuran liur pencinta makanan.
Sungguh bila ia mengekang nafsunya, pastilah terkendali.
karna nafsu laksana anak kecil,kalau kau biarkan menyusu, maka ia akan besar dan selalu saja menyusu.
Hai saudaraku!
Ceraikanlah, ia akan terpisah .
Maka, melesatlah marabahaya.
pegang erat kendali nafsumu!
belokan ia dara kelezatan kesenangannya...
sesekali jangan pernah kau jadikan ia penguasa!!
Atau kau terbunuh dan di celakainya.
jagalah nafsumu dengan baik ketika ia sedang di gembala di taman-taman amal.
Dan bila ia temukan sesuatu yang manis disana makaa janganlah engkau biarkan tanpa kawal.
Seringkali nafsu memulas kelezatan pada seseorang sekira ia tak mengerti ahwa dalam makanan berminyak ada racun yang mematikan.
Takutlah akan muslihatnya yang tersembunyi dalam kosongnya lambung.
Yang menjelma dalam buruknya tatakrama dan lemahnya kekuatan badan.
Pun tipu dayanya yang tersembunyi dalam peenuhnya lambung, membentuk kuatnya syahwat dan gulitanya hati.
Perusak penghambaanmu!!!.
Meski terkadang ibadahmu dapat kau laksanakan dalam perut berisi,
Maka penuhnya lambung tak tentu lebih buruk dari yang kosong.
Pilihlah dan utamakanlah kemaslahatanmu.
Alangkah baik kau menagis1
Kucurkanlah air matamu dari penglihatan yang teralingi keharaman,
Baik pula kau sesali dosa-dosa agar tersiksa dari siksaan.
Meski nafsu syaitanmu merayu aataupun mencegah sesuatu, berpalinglah!!!!!
Karna tetep saja , mereka musuh dan masalah!! Durhakalah!!!
Sekalipun mereka murni menasehatimu, curigalah!
Jangan sesekali kau taati salah satunya karna keduanya laksana musuh dan hakim.
Dan kau sendiri pun telah mengetahui liciknya musuh dan kelaliman seorang hakim.
Duhai Alloh, ampuni aku atas ucapan tanpa pengalaman..
Sungguh.... demi Engkau, aku telah menisbatkan seorang anak pada orang yang mandul,
Aku menyuruhmu berlaku bijak.
Namun, aku sendiri tak segera melakukannya, tak jua aku beristiqomah.
Apa pula gunanya aku menyeru padamu,
"Istiqomahlah"!
Sementara aku sendiri tak demikian baik.
Sebelum aku mati tak pernah berbekal amal kesunahan,
Tak juga pernah melakukan shalat dan puasa selain di fardlukan........
Posting Komentar